Saturday, August 29, 2015

Sang Pereinkarnasi Tidak Mau Curang. Bab 1 - Bagian 1

Penterjemah Jepang ke Inggris: (VERSI INGGRIS )
Yukkuri Oniisan
Penterjemah Inggris ke Indonesia:
Yukkuri Oniisan

Bab 1. Apa Curang it Perlu?
Bagian 1

Nah sekarang aku perlu waktu untuk berpikir mengenai keadaanku saat ini.
Pertama-tama, namaku adalah Mira. Aku tidak punya marga atau nama belakang. Di ‘Dunia Lain’ ini adalah hal yang wajar bagi rakyat jelata untuk tidak mempunyai nama belakng atau marga.

Aku adalah putri kedua dari seorang petani, anak bungsu dari 4 bersaudara. 10 hari lagi aku akan berusia 6 tahun.
Anggota keluargaku adalah kakek, nenek, ayah, ibu, kakak perempuan tertua, dan dua saudara laki-laki.


Rambutku berwarna coklat keemasan, yang bahkan dapat dikatakan sebagai pirang. Warna mataku hijau peridot. Mungkin karena pada masa kehidupanku yang dulu, aku adalah orang Jepang berambut dan bermata hitam, warnaku saat ini meriah. Aku sangat meanantikan bagaimana penampilanku nanti di masa depan. Aku mesti merawat baik-baik kecantikanku saat ini.

Anak laki-laki yang masuk secara paksa ke dalam ruangan sebelumnya adalah teman sepermainanku Gai.
Hanya karena dia lebih tua 11 bulan dariku, dia suka berlagak sok tua di hadapanku.
Mungkin karena dalam keluarganya dia adalah anak laki-laki paling bungsu, walau aku benar-benar tidak terlalu memahaminya.

Oh ya, rumah di mana ku berbaring tadi adalah rumah Kepala Desa. Penyebab kenapa aku berbaring adalah karena bola yang tertendang mengenai belakang kepalaku.
Bicara soal bola, ini bukan bola dari karet. Dunia ini tidak punya karet. Bagian tengahnya terbuat dari kayu yang dipahat hingga berbentuk bundar, dilapisi dengan kain perca kemudian potongan-potongan kulit dijahit di permukaannya. Bolanya seperti ini. Tentu saja, bola ini bukanlah sesuatu yang dapat memecahkan kepala seseorang.

Sewaktu Gai dan teman-teman lelakinya sedang bermain bola, dia menendang bola secara sembarangan dan bola nyasar itu mengenai kepala korban, yaitu aku yang kebetulan sedang melintas.
Benar-benar tidak lucu. Bukan ingatan yang menggembirakan, karena kejadian ini aku dapat mengingat banyak hal. Namun tidak secara sempurna.
Aku tidak dapat mengingat namaku, jenis kelaminku, atau keluargaku di kehidupan lampau. Aku baru saja lulusan baru dari Universitas dan sedang mencari pekerjaan tetap. Walaupun lulusan tanpa pekerjaan tetap, namun aku berkerja paruh waktu. Aku ingat kalau aku punya kecenderungan sebagai otaku dan sedikit menderita Chuunibyou. Ti~dak~! Hapus, musnahkan ingatan ini! Terutama bagian-bagian akhir dari Sejarah Kelam ku! Tolong Tuhan aku mohon padamu!
*huff*huff*
Bagaimana aku harus omongkan ini, penyebab aku dapat mengingat hal-hal ini, pastilah karena itu bukan? Karena bagian belakang kepala kena hantam.
Penyebab kematian di kehidupan lampauku pastilah karena kecelakaan lalu lintas. Sewaktu aku menoleh ke belakang, sebuah mobil menabrakku dan mementalkanku hingga kepalaku terbentur beton. Kalau bukan karena tengkorakku retak, ya mati perdarahan. Aku beruntung aku kehilangan kesadaran atau mungkin karena aku tidak dapat mengingatnya.

Ayo cepat kita ke Lapangan, Mira!
Tanpa dapat mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa, teman sepermainanku menarik tanganku dan membawaku dengan paksa. Hah, aku benar-benar tidak tahan dengan dirinya.

Kepalaku masih sakit! Jalannya pelan-pelan!

Aku mash tidak paham benar dengan keadaanku.

Uh, maaf. Tapi kalau kita lama-lama di sini, tim penguji dari Akademi nanti bisa pergi.
Tim Penguji?

Mendengar aku kebingungan, Gai membalikkan kepalanya dan mencibirkan bibirnya.

Barusan kamu bilang apa?

Oh, jadi dia tidak mengabaikanku toh?

Hari ini adalah hari di mana Tim Penguji dari Akademi Sihir Nasional datang ke desa ini untuk menyeleksi calon murid.

Di Ibu Kota setiap tahun banyak kedatangan murid baru, tapi bagaimana dengan kemungkinan terdapat calon-calon murid di desa-desa kecil seperti Desa Ilga? Kemungkinan bahwa penyihir berbakat tidak diketemukan dan akhirnya menjadi petani bukanlah sesuatu yang diinginkan, jadi setiap 3 tahun mereka datang untuk mencari tahu.
Karena akan ada tunjangan, kita dapat menolong desa.

Ah begitu. Negara akan mensponsori program untuk mengembangkan para murid menjadi penyihir yang kemudian akan melayani negara seperti mengembangkan teknologi, untuk kemampuan berperang atau dalam hal-hal lain. Dengan kata lain, mengandangkan mereka sejak dini.
Para keluarga di desa, bahkan jika mereka tidaklah miskin saat ini, namun jika terjadi wabah kelaparan maka mereka dapat menjual anak mereka untuk mengurangi jumlah mulut yang perlu diberi makan. Yup, hal ini mungkin akan terjadi.
Un, cerita ini umum terjadi.
Lalu mengenai permasalahan reinkarnasi ke dunia lain ini, umumnya terdapat sebuah perjanjian sebelumnya yang dapat merepotkan. Dengan kata lain, ini mungkin tidak terjadi padaku.
Are? Aku tidak mengingat mengenai mendapatkan sebuah kemampuan ‘curang’, jadi No Problem?

Setelah menceramahiku, Kepala desa pergi ke Lapangan. Mereka hanya akan menguji anak berusia 6 tahun ke atas. Selain aku, anak-anak lain tidak sampai 10 jumlahnya.jika kita tidak cepat ke sana, kalau mereka pergi, bagaimana?

Ah, jadi syarat masuk akademinya adalah 6 tahun? Sama seperti Sekolah Dasar.

Jika mereka ingin mengambil murid yang berbakat, mereka tidak akan dengan mudah gagal melaksanankannya. Aku juga baru berusia 5 tahun, jadi aku tidak perlu ikut.
Tapi bagaimana jika Kepala Desa menghukum aku, dan tidak mengikut sertakan aku walaupun aku berusia 6 tahun. Aku bakalan habis, tahu?

Ah, jadi mengabaikan usianya ya? Tidak masalah, aku juga dalam 10 hari akan berusia 6 tahun, tapi jikalau ditambah dengan usiaku di kehidupan lampau..... Aku tidak ingat usia sewaktu aku mati, namun karena aku lulusan universitas mungkin 27 tahun. Aku wanita paruh baya berusia 30 tahun.
Menyadari hal ini, aku shock berat.
Tidak-tidak. 27 itu masih muda. Lagipula ada perkataan, “Pria sejak 30, Wanita hingga 30.”
Are.... Tapi jikalau aku ini ternyata wanita di kehidupan lampau berarti aku hampir menjadi perawan tua?
Lalu bagaimana dengan, “Manusia akan menjadi gemuk, Pria di atas 35, Wanita di atas 30.”
Kalau begini aku tidak perduli lagi dengan usiaku.
Jika aku ternyata adalah pria di kehidupan lampau, maka mungkin akan terjadi pertentangan.
Karena, aku sekarang adalah perempuan. Aku tidak mau membuka Pintu baru.

Bukannya negara melakukan pemeriksaan kepada rakyatnya?

Mengenai masalah usia kita sudah sepakat, pintu baru juga sudah ditutup, maka permasalahan yang tersisa adalah mengenai Gai yang khawatir dirinya disisihkan dari ujian.
Tentu saja aku tidak akan mempergunakan kata seperti Sensus Penduduk. Gai mungkin tidak dapat mengerti kata tersebut, jadi mempergunakan istilah dari kehidupan lampau adalah NG. (No Good)
Sayangnya pengetahuan ku mengecewakan karena tidak ada pengetahuan untuk memajukan teknologi ataupun untuk urusan dalam negeri. Untuk melindungi diriku sendiri, lebih baik aku tidak berbicara terlalu jauh.
Bagaimanapun, karena mereka telah melakukan sensus makanya tim penguji dapat datang ke tempat terpencil seperti desa ini?
Bukannya hal ini berarti bahwa mereka dapa mengetahui jika terdapat anak yang belum diuji, Kepala Desa juga tidak akan berani menentang kebijakan pemerintah, karena ada keuntungan di belakang hal ini.
Gai mengerti dan mengangguk
Bagus. Adaah hal yang bagus jika dia dapat mengerti.Jadi, berhenti menarik tanganku! Karena goncangan sewaktu berjalan membuat benjolanku bergetar.

☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽


No comments:

Post a Comment