Penterjemah Jepang ke Inggris: (VERSI INGGRIS )
Yukkuri Oniisan
Penterjemah Inggris ke Indonesia:
Yukkuri Oniisan
Bab 1. Apa Curang it Perlu?
Bagian 1
Nah sekarang aku perlu waktu untuk berpikir
mengenai keadaanku saat ini.
Pertama-tama, namaku adalah Mira. Aku tidak
punya marga atau nama belakang. Di ‘Dunia Lain’ ini adalah hal yang wajar bagi
rakyat jelata untuk tidak mempunyai nama belakng atau marga.
Aku adalah putri kedua dari seorang petani,
anak bungsu dari 4 bersaudara. 10 hari lagi aku akan berusia 6 tahun.
Anggota keluargaku adalah kakek, nenek, ayah,
ibu, kakak perempuan tertua, dan dua saudara laki-laki.
Rambutku berwarna coklat keemasan, yang bahkan
dapat dikatakan sebagai pirang. Warna mataku hijau peridot. Mungkin
karena pada masa kehidupanku yang dulu, aku adalah orang Jepang berambut dan
bermata hitam, warnaku saat ini meriah. Aku sangat meanantikan bagaimana
penampilanku nanti di masa depan. Aku mesti merawat baik-baik kecantikanku saat
ini.
Anak laki-laki yang masuk secara paksa ke dalam
ruangan sebelumnya adalah teman sepermainanku Gai.
Hanya karena dia lebih tua 11 bulan dariku, dia
suka berlagak sok tua di hadapanku.
Mungkin karena dalam keluarganya dia adalah
anak laki-laki paling bungsu, walau aku benar-benar tidak terlalu memahaminya.
Oh ya, rumah di mana ku berbaring tadi adalah
rumah Kepala Desa. Penyebab kenapa aku berbaring adalah karena bola yang tertendang
mengenai belakang kepalaku.
Bicara soal bola, ini bukan bola dari karet.
Dunia ini tidak punya karet. Bagian tengahnya terbuat dari kayu yang dipahat
hingga berbentuk bundar, dilapisi dengan kain perca kemudian potongan-potongan
kulit dijahit di permukaannya. Bolanya seperti ini. Tentu saja, bola ini bukanlah
sesuatu yang dapat memecahkan kepala seseorang.
Sewaktu Gai dan teman-teman lelakinya sedang
bermain bola, dia menendang bola secara sembarangan dan bola nyasar itu
mengenai kepala korban, yaitu aku yang kebetulan sedang melintas.
Benar-benar tidak lucu. Bukan ingatan yang
menggembirakan, karena kejadian ini aku dapat mengingat banyak hal. Namun tidak
secara sempurna.
Aku tidak dapat mengingat namaku, jenis
kelaminku, atau keluargaku di kehidupan lampau. Aku baru saja lulusan baru dari
Universitas dan sedang mencari pekerjaan tetap. Walaupun lulusan tanpa pekerjaan
tetap, namun aku berkerja paruh waktu. Aku ingat kalau aku punya kecenderungan
sebagai otaku dan sedikit menderita Chuunibyou. Ti~dak~! Hapus, musnahkan
ingatan ini! Terutama bagian-bagian akhir dari Sejarah Kelam ku! Tolong Tuhan aku
mohon padamu!
*huff*huff*
Bagaimana aku harus omongkan ini, penyebab aku
dapat mengingat hal-hal ini, pastilah karena itu bukan? Karena bagian belakang kepala
kena hantam.
Penyebab kematian di kehidupan lampauku
pastilah karena kecelakaan lalu lintas. Sewaktu aku menoleh ke belakang, sebuah
mobil menabrakku dan mementalkanku hingga kepalaku terbentur beton. Kalau bukan
karena tengkorakku retak, ya mati perdarahan. Aku beruntung aku kehilangan
kesadaran atau mungkin karena aku tidak dapat mengingatnya.
「Ayo cepat kita ke Lapangan, Mira!」
Tanpa dapat mengucapkan terima kasih kepada
Kepala Desa, teman sepermainanku menarik tanganku dan membawaku dengan paksa.
Hah, aku benar-benar tidak tahan dengan dirinya.
「Kepalaku masih sakit! Jalannya pelan-pelan!」
Aku mash tidak paham benar dengan keadaanku.
「Uh, maaf. Tapi kalau kita lama-lama di sini,
tim penguji dari Akademi nanti bisa pergi.」
「Tim Penguji?」
Mendengar aku kebingungan, Gai membalikkan
kepalanya dan mencibirkan bibirnya.
「Barusan kamu bilang apa?」
Oh, jadi dia tidak mengabaikanku toh?
「Hari ini adalah hari di mana Tim Penguji dari
Akademi Sihir Nasional datang ke desa ini untuk menyeleksi calon murid.
Di Ibu Kota setiap tahun banyak kedatangan murid
baru, tapi bagaimana dengan kemungkinan terdapat calon-calon murid di desa-desa
kecil seperti Desa Ilga? Kemungkinan bahwa penyihir berbakat tidak diketemukan dan
akhirnya menjadi petani bukanlah sesuatu yang diinginkan, jadi setiap 3 tahun
mereka datang untuk mencari tahu.
Karena akan ada tunjangan, kita dapat menolong
desa.」
Ah begitu. Negara akan mensponsori program
untuk mengembangkan para murid menjadi penyihir yang kemudian akan melayani negara
seperti mengembangkan teknologi, untuk kemampuan berperang atau dalam hal-hal lain.
Dengan kata lain, mengandangkan mereka sejak dini.
Para keluarga di desa, bahkan jika mereka tidaklah
miskin saat ini, namun jika terjadi wabah kelaparan maka mereka dapat menjual
anak mereka untuk mengurangi jumlah mulut yang perlu diberi makan. Yup, hal ini
mungkin akan terjadi.
Un, cerita ini umum terjadi.
Lalu mengenai permasalahan reinkarnasi ke dunia
lain ini, umumnya terdapat sebuah perjanjian sebelumnya yang dapat merepotkan.
Dengan kata lain, ini mungkin tidak terjadi padaku.
Are? Aku tidak mengingat mengenai mendapatkan
sebuah kemampuan ‘curang’, jadi No Problem?
「Setelah menceramahiku, Kepala desa pergi ke
Lapangan. Mereka hanya akan menguji anak berusia 6 tahun ke atas. Selain aku,
anak-anak lain tidak sampai 10 jumlahnya.jika kita tidak cepat ke sana, kalau mereka
pergi, bagaimana?」
Ah, jadi syarat masuk akademinya adalah 6
tahun? Sama seperti Sekolah Dasar.
「Jika mereka ingin mengambil murid yang
berbakat, mereka tidak akan dengan mudah gagal melaksanankannya. Aku juga baru
berusia 5 tahun, jadi aku tidak perlu ikut.」
「Tapi bagaimana jika Kepala Desa menghukum aku, dan
tidak mengikut sertakan aku walaupun aku berusia 6 tahun. Aku bakalan habis,
tahu?」
Ah, jadi mengabaikan usianya ya? Tidak masalah,
aku juga dalam 10 hari akan berusia 6 tahun, tapi jikalau ditambah dengan
usiaku di kehidupan lampau..... Aku tidak ingat usia sewaktu aku mati, namun
karena aku lulusan universitas mungkin 27 tahun. Aku wanita paruh baya berusia
30 tahun.
Menyadari hal ini, aku shock berat.
Tidak-tidak. 27 itu masih muda. Lagipula ada
perkataan, “Pria sejak 30, Wanita hingga 30.”
Are.... Tapi jikalau aku ini ternyata wanita di
kehidupan lampau berarti aku hampir menjadi perawan tua?
Lalu bagaimana dengan, “Manusia akan menjadi
gemuk, Pria di atas 35, Wanita di atas 30.”
Kalau begini aku tidak perduli lagi dengan
usiaku.
Jika aku ternyata adalah pria di kehidupan
lampau, maka mungkin akan terjadi pertentangan.
Karena, aku sekarang adalah perempuan. Aku
tidak mau membuka Pintu baru.
「Bukannya negara melakukan pemeriksaan kepada
rakyatnya?」
Mengenai masalah usia kita sudah sepakat, pintu
baru juga sudah ditutup, maka permasalahan yang tersisa adalah mengenai Gai yang
khawatir dirinya disisihkan dari ujian.
Tentu saja aku tidak akan mempergunakan kata
seperti Sensus Penduduk. Gai mungkin tidak dapat mengerti kata tersebut, jadi
mempergunakan istilah dari kehidupan lampau adalah NG. (No Good)
Sayangnya pengetahuan ku mengecewakan karena tidak
ada pengetahuan untuk memajukan teknologi ataupun untuk urusan dalam negeri.
Untuk melindungi diriku sendiri, lebih baik aku tidak berbicara terlalu jauh.
Bagaimanapun, karena mereka telah melakukan
sensus makanya tim penguji dapat datang ke tempat terpencil seperti desa ini?
Bukannya hal ini berarti bahwa mereka dapa
mengetahui jika terdapat anak yang belum diuji, Kepala Desa juga tidak akan
berani menentang kebijakan pemerintah, karena ada keuntungan di belakang hal
ini.
Gai mengerti dan mengangguk
Bagus. Adaah hal yang bagus jika dia dapat
mengerti.Jadi, berhenti menarik tanganku! Karena goncangan sewaktu berjalan membuat
benjolanku bergetar.
☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽
No comments:
Post a Comment