Penterjemah Jepang ke Inggris:
Yukkuri
Oniisan
Penterjemah Inggris ke Indonesia:
Yukkuri
Oniisan
Bab 1. Apa Curang it Perlu?
Bagian 6
Badan raksasa. Cakar
tajam. Lidah tebal yang menggeliat di dalam mulutnya, dapat terlihat di antara
celah gigi geligi yang seperti gergahi.
Ukurannya sangat
berbeda, bagian-bagian tubuhnya
juga berbeda, namun tepat seperti yang dikatakan oleh Pak Swyn, sebuah Hewan
Setan berbentuk seperti Buaya.
「Nampaknya si buaya ini sedang terluka. Mungkin
nanti buaya itu akan mencoba menyerang orang dengan tenaga sihir terbanyak.
Dengan perlengkapan kami sekarang, kami hanya
dapat mengulur waktu saja, jadi Tuan Swyn mohon cepat bawa anak-anak lari
menjauh.」
Seperti yang diperintahkan Pak Kapten, Pak
Swynsegera menarik tangan ku dan Gai.
「Tidak masalah bahkan jikalau kalian berlambat-lambat.
Kami tidak akan membiarkan hewan laknat ini begitu saja.」
Dengan sebuah anggukan, kami segera berlari.
Aku tanpa sengaja melihat para Roh di sudut
mataku, mereka terpaku memandang Hewan Setan sembari ketakutan.
Aku mendengar kalau Pemakan Sihir memakan semua
jenis tenaga sihir.
Apakah mungkin, buruan hewan itu adalah
anak-anak ini!?
Apakah aku harus membawa mereka bersamaku?
Akan tetapi jikalau aku bertindak gegabah, aku
dapat menarik perhatian Hewan Setan.
Ah benar, kata-kata yang melayang di kepalaku
sebelumnya, apakah mungkin aku dapat menghubungi mereka?
『Ke sini. Datang ke sini.』
Walaupun aku berusaha menyampaikan pesan di
dalam pikiranku namun para Roh ketakutan dan tidak menyadarinya.
Atau pesannya tidak tersampaikan?
「Mira」
Gai berbisik padaku dan menarik tanganku.
「Aku tahu. Tapi aku tidak bisa meninggalkan
anak-anak itu begitu saja.」
Karena aku tidak dapat menyampaikan kata-kata,
apakah tidak ada cara lain........
Ah benar! Sewaktu di dalam kereta, nak itu
dapat mendengar bisikan halusku. Mungkin........
「Tolong datang ke sini.」
Hanya seperti mendesah, aku berbisik seperti
sedang berdoa.
Roh Angin terkejut dan melihat ke arahku.
Dia mendengarnya!
Suara pada dasarnya adalah getaran udara.
Seperti yang kuduga, Roh Angin sensitif
terhadap suara.
Sembari berlinang air mata, Roh Angin memegang
ujung pakaian ketiga Roh lainnya dan terbang ke arahku.
Para Roh yang kemudian tiba di dadaku, kupeluk
dengan erat, akan tetapi pada sat itu juga Hewan Setan mengaum memekakkan
telinga.
「Datang!」
Para Ksatria segera berlari.
Aku segera dibopong oleh Pak Swyn dengan kedua
tangannya.
「Lari!」
Gai segera melesat seperti anak panah.
Sementara Pak Swyn yang sedikit terlambat mulai berlari.
「Oh angin, terimalah batu sihir ini, wujudkanlah
permohonanku, berilah kami kecepatan!」
Dengan sebuah mantera, batu hijau di gelang Pak
Swtn segera megeluarkan tenaga sihir. Dari dalam tanganku, Roh Angin
mengulurkan tangannya untuk menerima tenaa sihir tersebut. Tiba-tiba dengan
bantuan angin, kecepatan kami meningkat.
「Kerubungi dia!」
「Kalau kamu terkena serangan, segera mundur!
Hentikan kakinya!」
Sambil berteriak satu sama lain, suara senjata
beradu dan auman Hewan Setan dapat terdengar di kejauhan.
Aku melihat ke arah belakang dari bahu Pak Swyn
ke tempat yang cukup jauh itu, dan terkejut.
Pak Guze berusaha untuk menyerang Hewan Setan
dengan pedangnya, namun mendadak sebuah kibasan ekor mengenainya dan
mementalkannya.
Tanpa melewatkan kesempatan ini, dari sisi yang
lain, Pak Kapten dan Pak Panama menusukkan pedang mereka ke kaki hewan
tersebut.
Sembari mengeluarkan erangan, Hewan Setan
mengangkat kakinya yang tertusuk tinggi-tinggi. Jika mereka kehilangan
pedangnya maka mereka tidak dapat menyerang, oleh karena itu kedua ksatria
segara mencabt pedang mereka sembari jatuh ke tanah sambil menghindar terinjak
oleh kaki Hewan Setan.
『Guroooooooooooooooooon!』
Hewan Setan mengaum dan mengamuk.
Para Ksatria yang menerima pandangannya menjadi
gentar.
Hewan itu kemudian mendekat.
Mendadak menendag tanah, Hewan Setan itu
menyeruduk Pak Blum dan mementalkannya tanpa Ksatria lain dapat melihatnya.
Terlalu cepat.
Seluruh tubuhnya dipenuhi dengan sayatan dan
goresanyang basah dengan darah. Rahang raksasanya yang terbuka dipenuhi liur
yang menetes keluar. Matanya membelalak merah darah tak bergeming, dia
kelaparan.
Dan mangsanya adalah, aku.
Sewaktu aku menyadari hal ini, aku menjadi puct
pasi.
Akan tetapi di dalam hatiku yang kebas, mulai
dipenuhi kemarahan.
「Yang benar saja!」
「Mira-san?」
Aku mengatakannya dengan suara kecil, Pak Swyn memutar
kepalanya ke belakang dan melihat Hewan Setan yang semakin mendekat, kakinya lalu
terselip dan dia berhenti bergerak.
Aku menggeliat, membebaskan diri dari
tangannya, lalu berdiri menghadapi Hewan Setan.
「Mira! Pak Swyn!」
Gai menyadari kalau kami berhenti berlari dan
berteriak sekuat tenaga.
「Apa yang kamu lakukan? Cepat lari!」
Bahkan walaupun sedang terluka, Pak Kapten dan
Pak Panama masih mengejar Hewan Setan.
Bahakan walaupun tulang mereka patah, Pak Guze
dan Pak Blum masih berusaha untuk bangkit.
「Yang benar saja.」
Ya, yang benar saja...
Di kehidupan lampau aku tertabrak mobil dan
mati. Di kehidupan kali ini aku akan dimakan Hewan Setan dan mati?
Gai punya tenaga sihir, Pak Swyn juga punya
tenaga sihir, semua, semua.....
「Aku tidak mau curang.
Tapi sekarang aku akan menghabisi si brengsek
ini!」
Aku mengangkat kepalaku dan membayangkan apa
yang kuinginkan dalam benakku.
「Terimalah tenaga sihirku, wujudkanlah permohonanku.」
Aku membentuk tenaga sihirku dengan buru-buru
dan melepaskannya keluar dari tangan kanan ku. Di depan mataku, tenaga sihir
itu menjadi sebuah bola cahaya berwarna-warni yang besar.
Roh Tanah yang menerimanya mulai berubah.
Dari kerdil mungil menjadi bertubuh tinggi
semampai.
Rambut keemasannya berayun oleh angin.
Aku mengangkat kedua tanganku tinggi ke angkasa
dan seger menjatuhkannya.
「Barikade.」
Tanah menurut dan bergetar, dalam sekejab,
suara gemuruh dapat terdengar seiring sebuah dinding dari tanah muncul.
Lebar 3 meter, tinggi 8 meter, tebal 7 meter di
dasar dan 3 meter di puncak. Berbentuk seperti pemecah gelombang.
Karena dia tidak dapat menghentikan
momentumnya, Hewan Setan menghantam dinding itu. Walaupun demikian, barikade
berkepadatan tinggi tidak bergeming sedikitpun.
「Ber-berhenti! Tapi masih belum cukup! Tidak
peduli seberapa kuat dinding tersebut, hewan itu akan memakan tenaga sihir di
dalamnya....」
「Bukan itu tujuan utamanya...」
「Eh?」
Pak Swyn memusatkan pandangannya kepadaku
Terdengar suara gemuruh dan retakan.
Hewan Setan akan bangun walau gegar otak atau
dia akan memakan tenaga sihir di dinding lalu keluar. Namun dia tidak membuat
satu gerakan apapun.
Aku tersenyum lebar.
Luar biasa.
「3, 2, 1, .......0」
『Guaaaaa!』
Sewaktu hitungan mencapai nol. Terdengar sebuah
suara tanah runtuh bercampur dengan suara erangan binatang.
Lalu sebuah suara suatu benda jatuh terdengar
dari jauh.
Aku segera berjalan perlahan ke sisi lain
barikde dan berdiri di tepi sebuah lubang.
Pak Swyn, Gai dan para Ksatria lain juga
mendekati lubang itu dengan hati-hati.
Mereka tidak mengatakan apapun. Tidak masalah. Di
tempat itu terdapat lubang berdiameter 5 meter, sebuah lubang yang teramat
sangat dalam.
Didasar lubang tersebut adalah Pemakan Sihir
yang terkejang-kejang. Masih belum mati rupanya.
「...... Nona Kecil, lubang ini?」
「Tempat di mana tanah untuk membuat dinding
berasal.」
Untuk membuat lubang inilah aku membuat
dinding.
「Jika aku membuat lubang selagi ia masih jauh, Binatang
itu akan menghindarinya. Jika dekat sekalipun, binatang itu akan melompatinya.
Jadi aku membuat lubang untuk membuatnya berhenti, kemudian menjatuhkannya ke
dalam lubang perangkap.」
Terdapat kemungkinan
kalau Binatang itu dapat berjalan di atas lubang, bukanlah sesuatu yang tidak
mungkin.
Maka dari itu aku
membuat tanah di atasnya runtuh sesegera mungkin, sehingga jika hitungan ku
mencapai nol, penyangga yang menopang tanah tersebut akan hancur. Aku sudah
memasukkan hal-hal ini ke dalam Imaginasiku sejak semula.
Untuk berjaga-jaga
jikalau berat Hewan Seta itu di luar perkiraanku. Seperti yang mereka katakan,
sedia payung sebelum hujan.
「Betapa seram.」
「Ya, aku setuju. Binatang itu masih hidup, daya
hidupnya yang menakutkan.」
「Bukan itu, yang aku maksud itu sihir Nona Kecil.」
「Ya benar. Untuk dapat membuat tenaga sihir sebesar
itu, benar-benar melebihi apa yang aku bayangkan.....」
Pembicaraan antara Pak
Kapten dan Pak Swyn benar-benar tidak menyenangkan. Walaupun aku tahu akan akan
diperlakukan seperti monster, aku tidak menyesali apa yang telah kuperbuat.
Karena kalau tidak aku akan mati, tahu.
Walaupun mungkin aku
akan bereinkarnasi kembali, apakah aku akan mengingat kehidupan ini dan
kehidupanku sebelumnya?
Mungkin aku akan
terlepas dari permasalahan ini. Walaupun mungkin aku akan bebas dari masalah,
aku mungkin akan menyesalinya kelak di kehidupan mendatang. Oleh karena, kita
tidak dapat mengubah masa lalu.
「Ah, ya. Karena aku tidak punya hobi untuk
membiarkannya menderita terlalu lama, mari akhiri penderitaannya .」
Aku melihat ke arah Roh
Tanah, dan dia kemudian menjawab dengan senyuman bahagia.
Dia berubah menjadi
cukup tampan.
Omong-omong, setelah
dia menerima tenaga sihirku dia bertambah besar.
Tangannya memanjang,
tampang lucunya sekarang lebih kekar. Penampilan luarnya seperti 17-18 tahun.
Tidak berbeda jauh dari manusia kecuali telinga runcingnya, walaupun demikian
dia sangat tampan.
Roh Api dan Roh Air
duduk di bahunya sementara Roh Angin bermain-main dengan rambut keemasan sebahunya.
Mata berwarna seperti
Katilayu yang berbinar-bina melihat ke arahku.
Aura Ketampanannya
begitu mempesona. Ke mana perginya si kecil yang menyegarkan jiwa?
「Terimalah tenaga sihirku, wujudkanlah permohonanku.」
Aku mengImajinasikan
apa yang kuinginkan.
Aku tidak memerlukan
tenaga sihir sebesar sewaktu aku membuat barikade. Jadi aku hanya membuat
sekitar 1/5 dari tenaga sebelumnya dan mengeluarkannya dari telapak tanganku.
Yang akan menerimanya adalah Roh Tanah.
Tapi, bagaimana yah?
Jangan memasukkan tanganku ke dalam mulutmu!
Aku tidak seperti
sedang memberi makan binatang. Gunakan tanganmu, tanganmu!
「.........Kubur dengan Tanah, Kembali ke Semula.」
Mungkin karena aku
menggunakan terlalu banyak tenaga sihir, aku menjadi lelah. Tapi tidak apa-apa,
sebentar lagi akan berakhir.
Dengan gemuruh, tanah
dari barikade kembali mengalir ke lubang di mana mereka berasal. Setelah
mengalir seperti ombak, tanah itu memadat seperti dilindas alat berat.
Sang Hewan Setan,
Pemakan Sihir akan mati tergencet.
Jika tubuhnya tertimpa
sedemikian banyak tanah seperti ini, dia tidak akan dapat bertahan dan hidupnya
akan berakhir. Aku mengheningkan cipta sejenak.
☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽☾☽
Bagian Sebelumnya | DaftarIsi | Bagian Berikutnya
yukkuri orang indo toh
ReplyDeletesalam kenal bro ^_^
Update bagian selanjutnya kapan kak? ^^
ReplyDeleteSorry.... sibuk......
DeleteKarena udah ubah jadi translate versi Light Novelnya butuh waktu beberapa lama sampai terjemahan Indonesianya selesai....
Karena prioritas utama masih untuk terjemahin Jepang ke Inggris.
onii-san wa indonesia-jin ka?
ReplyDeletesonotoori desu./
DeleteTitanium Tail Profile of the T-Shirt - TITNIA TIRTY
ReplyDeleteThe T-Shirt has the best and titanium jewelry newest designs, created titanium tv alternative with the perfect balance of titanium bike frame quality titanium edc and functionality to suit every taste of titanium ring for men the T-Shirt.